0
Apakah anda ingin tinggal di kota dengan kedalaman 500 meter?
Dan ditempat dihasilkannya berlian?

Mungkin itu mustahil, tapi Kota berkonsep Eco-City ini rencananya akan dibangun di Rusia yaitu di daerah Yakutia.

Perusahaan yang berniat untuk membangun Eco-City ini yaitu AB Alise.
Pada awalnya mereka menemukan sebuah tambang berlian yang telah kosong sehingga mereka mendapat ide untuk menjadikan lahan tambang kosong itu untuk sebuah proyek yang dinamakan Eco-City atau Kota Ramah lingkungan.
Direktur perencana dari proyek ini adalah Nickolay Lyutomskiy, bersama dengan 7 arsitek lainnya yaitu:
  • Julia Bogaevskaya

  • Eugenia Kopp

  • Gregory Sandomirsky

  • Mikhail Shishin

  • Ivan Dragon

  • Olga Melnik

  • Elena Tsyrenova


Eco-city ini akan dibangun dilahan tambang tersebut dengan diameter 1 Km dan kedalaman 550 meter, serta bisa jadi merupakan galian terbesar kedua di dunia.

Di atas kota itu akan ditutupi dengan kubah, yang berfungsi untuk melindungi warga dari dingin yang parah di musim dingin dan terik matahari di musim panas. Pada kubah akan ditempatkan panel surya untuk menyimpan energi surya. By the way, sekarang adalah pengembangan panel tembus yang dapat ditempatkan pada kaca dan untuk mengirimkan cahaya.

Dan, tentu saja, penghematan energi akan sangat besar bagi kota “bawah tanah” ini. Sehingga biaya energi untuk pendinginan dan pemanasan akan minimal. 

Ventilasi dari ruang bawah kubah berkonsep alami yaitu akan ditanami dengan pepohonan akibat perbedaan tekanan udara dingin dan hangat.

Konsep ini terinspirasi dari pohon, pohon menggunakan cahaya sebagai bahan foto sintesis dan proses tersebut berlangsung di daun.
Begitupun kota ini, kota ini menggunakan cara yang sama yaitu pada bagian bawah ditanami banyak pepohonan yang berfungsi untuk menghasilkan zat air (H2O), dan pada bagian tengah kota ini pun dibuat taman berfungsi untuk menghasilkan gas karbondioksida (CO2), dan pada bagian atasnya di pasang kubah dengan teknologi pembangkit tenaga surya, sehingga kota ini mampu untuk menghasilkan energi listrik sendiri dan akan sangat menghemat penggunaan listrik.

Rasanya kota ini pantas untuk dijuluki "Kota Fotosintesis". Total luas area eco-city ini mencapai 2 juta meter persegi, sanggup mengakomodasi 100.000 orang.
Para arsiteknya berharap "kota taman" ini akan menjadi landmark di Siberia Timur. Meski desainnya sudah rampung, hingga saat ini pembangunannya masih belum kedengaran di Yakutia.

Post a Comment

 
Top